Cuci bersih ayam sampai anda memastikan tidak ada bulu tersisa pada
kulit ayam. Setelahnya, potong ayam sesuai dengan selera dan ukuran yang
anda inginkan.
Kemudian bagi tepung serba guna instan yang sudah anda siapkan
menjadi 2 bagian. Yakni untuk tepung yang basah dan tepung yang kering.
Untuk tepung yang basah silahkan campur dengan air dingin dan aduk
sampai larut.
Selanjutnya kita kembali ke ayam, silahkan baluti ayam dengan tepung basah secara merata sampai bagian ayam terselimuti tepung.
Kemudian gulingkan diatas tepung yang kering dan goreng dalam minyak panas sampai matang dan krispi.
Angkat ayam dan sisihkan sementara sampai minyaknya meniris.
Pantai Ngudel adalah tempat yang tepat untuk berkemah. Di sini terdapat
deretan pohon cemara udang yang umurnya kira-kira dua tahun. Tidak
terlalu tinggi, namun dedaunannya cukup lebat untuk menutupi teriknya
matahari dan menghembuskan udara sejuk. Pondok-pondok tempat istirahat
dibangun di antara pohon cemara. tak jauh dari situ, beberapa warung
makan dan toilet tersedia agar pengunjung lebih nyaman liburan.
2. Waktu yang Tepat untuk Main Air
Bagian barat Pantai Ngudel memiliki ombak yang cukup besar dan biasanya
menciptakan pusaran yang bisa menarik pengunjung ke tengah lautan. Salah
satu penjaga di Pantai Ngudel menghimbau agar pengunjung lenih
berhati-hati, jika ingin main air lebih baik di sisi sebalah timur
dengan pulau karang besar sebagai pembatas. Sedangkan waktu yang tepat
adalah saat pagi sebelum jam 10 atau setelah jam 2 siang. Di waktu itu,
ombak tidak terlalu ganas.
3. Menikmati Sunset di Bukit Asmara
Selain hutan cemara, di Pantai Ngudel kamu juga bisa menikmati
indahnya matahari terbenam dari ketinggian. Puas bermain air, cobalah
mendaki Bukit Asmara selama kira-kira 30 menit berjalan kaki. Di atas
sini terdapat hamparan rerumputan yang indah. Dan yang jadi idola adalah
pesona matahari terbenam yang nampak begitu indah seperti membatasi
lautan dan daratan
Perjuangan Sultan Hasanuddin dalam Melawan Belanda
Sultan Hasanuddin, (lahir di Makassar, Sulawesi Selatan,12 Januari 1631 - meninggaldi Makassar, Sulawesi Selatan, 12 Juni 1670 pada umur 39 tahun). Sultan Hasanuddin terlahir dengan nama I Mallombasi Muhammad Bakir Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangepe.
Setelah naik tahta sebagai sultan, beliau mendapat gelar Sultan Hasanuddin,Tumenanga Ri Balla Pangkana (yang meninggal di istananya yang indah). ataulebih dikenal dengan Sultan Hasanuddin. Ia dijuluki e Haantjes van Het Oosten oleh Belanda yang artinya Ayam Jantan/Jago dari Benua Timur, karena keberaniannya melawan penjajah Belanda.
Sultan
Hasanuddin merupakan anak kedua dari Raja Gowa ke-15, I Manuntungi
Daeng Mattola, Karaeng Lakiung yang bergelar Sultan Malikussaid dan
ibunya bernama I
Sabbe To'mo Lakuntu yang merupakan Putri bangsawan Laikang.
Sultan
Hasanuddin juga mempunyai
seorang saudara perempuan yang bernama I Patimang Daeng
Nisaking Karaeng Bonto Je'ne yang kemudian menjadi permaisuri Sultan
Bima, Ambela Abul Chair Sirajuddin.
Sejak kecil Sultan
Hasanuddin sudah memperlihatkan jiwa kepemimpinan sebagai seorang
pemimpin masa depan. Kecerdasan dan kerajinan beliau dalam belajar
sangat menonjol dibandingkan dengan saudara-saudaranya yang lain.
Pendidikannya di Pusat Pendidikan dan Pengajaran Islam di Mesjid
Bontoala membentuk Hasanuddin menjadi pemuda
yang beragama, rendah hati, jujur dan memiliki semangat perjuangan.
Selain itu, Hasanuddin pandai bergaul. Tidak hanya dalam lingkungan
bangsawan istana dan
rakyatnya, tetapi meluas kepada orang asingseperti orangmelayu, portugis dan
inggris yang pada saat itu banyak berkunjung ke Makassar untuk
berdagang.